Di era 4.0 yang menuntut kecepatan dan kualitas kerja dapat menyebabkan burn-out bagi para pekerja. Sejak Mei 2019, WHO pun telah mengakui 'burnout' sebagai sebuah sindrom. Selain tertekan dan lelah, 'burnout' pun bisa menyebabkan insomnia, kecemasan, kesulitan konsenstrasi, melemahnya sistem imun, hingga depresi.
Sebagai bentuk perhatian kami pada masalah tersebut, RINGERLAKTATID akan mengadakan kulwap berjudul
*Mengenali Burn-Out dalam Pekerjaan*
Rabu 2 Oktober 2019. 19.30-20.30
dr. Jimmy Ardian, Sp.KJ
Pendaftaran silahkan klik link berikut
bit.ly/RLburnout
#ringerlaktatid
#kulwap
#burnout
#LetsDisruptHealthEducation